Monday, December 13, 2004

One Shoot One Kill

Agak bingung juga minggu ini mau ngomong apa...sebenarnya banyak yang bisa aku omongin, cuma aku harus memilih satu topik yang cukup mengerikan...one shoot one kill! Ih, syerem ya...
Yap, memang serem, karena filosofi ini berasal dari filosofi unit tentara yang paling mematikan, silent, unseen, dan paling efektif, yaitu sniper, atau bahasa TNI-nya penembak runduk.
Unit inilah yang paling jarang kita ketahui selama ini. Bekerja diam-diam, tak pernah nampak batang hidungnya, gak pernah menghamburkan peluru, pintar berkamuflase, dan yang pasti paling ditakuti oleh para komandan dan pimpinan lapangan musuh.
Sebenarnya banyak yang bisa kita ambil pelajaran dari unit sniper ini. Pertama, mereka bekerja efisien. Bayangkan, tugasnya adalah membunuh pimpinan tentara musuh, atau orang-orang yang memiliki peranan penting dalam suatu grup musuh di lapangan. Sekali membunuh, maka moral pasukan musuh langsung down! Dan itu hanya butuh tidak sampai hitungan jari jumlah peluru yang ditembakkan. Pelurunya pun sekali lontar, target mati! Betapa efisiennya...
Kedua, bekerja diam-diam. Musuh tak pernah tahu dimana posisi sniper berada. Setelah selesai melaksanakan misi, secara diam-diam juga sniper meloloskan diri.
Ketiga, kecepatan bukan segalanya. Bila suatu special force (pasukan khusus militer) bekerja dengan cepat dan mementingkan unsur kejutan, sedangkan sniper tidak demikian. Kecepatan gerak bukan hal penting, namun kecermatan gerak yang penting. Bagaimana sniper bergerak tanpa meninggalkan jejak, tanpa terlihat, bahkan jika diserang, ketenangan merupakan unsur terpenting dalam unit ini untuk menangkal serangan.
Keempat, cerdas. Seorang sniper dituntut untuk memahami kondisi lapangan, medan tempur, psikologis musuh, serta mampu membaca situasi.
Saya sebenarnya hanya menyarikan dari buku yang diterbitkan oleh majalah Angkasa, yaitu Sniper (silent & deadly). Tapi yang terpenting dari semuanya ialah bahwa dalam mencapai tujuan, belajarlah dari filosofi dari penembak runduk ini. Saya percaya Anda memahaminya...

No comments: